Bireun – Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Teuku Umar (HMTS UTU) resmi terpilih sebagai Koordinator Wilayah Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (FKMTSI) Wilayah Aceh dalam gelaran Temu Wicara Regional (TW-Reg) XIV yang berlangsung di Universitas Almuslim, Bireuen pada tanggal 26-30 Mei 2025
TW-Reg merupakan forum musyawarah tahunan yang mempertemukan himpunan mahasiswa teknik sipil se-wilayah untuk mempererat komunikasi, sinergi, dan pengambilan keputusan strategis organisasi.
Dalam edisi ke-14 ini, Jaafar Husen dari HMTS UTU ditunjuk sebagai Penjabat Koordinator Wilayah (Pj Korwil) menggantikan Muhammad Isfarul dari Universitas Almuslim.
Acara ini dihadiri oleh 9 dari total 11 institusi anggota FKMTSI Wilayah Aceh dan mencakup berbagai agenda edukatif dan pengembangan kapasitas, di antaranya:
- Field trip ke Pendopo Bupati Bireuen, sebagai pengenalan sejarah daerah dan tata kelola pemerintahan serta infrastruktur.
- Pelatihan penggunaan alat ukur teknik sipil, seperti waterpass dan theodolit, untuk meningkatkan keterampilan teknis peserta.
- Seminar bertema “Low Impact Development”, yang menyoroti pendekatan pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan, menghadirkan dua narasumber ahli:
- Ir. Lazuardi, M.T. – Wakil Bupati Bireuen
- Ir. Fadhly, S.T., IPM., ASEAN.En., APEC.Eng. – Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bireuen
Puncak kegiatan ditandai dengan digelarnya Kongres Regional FKMTSI Wilayah Aceh, forum tertinggi pengambilan keputusan di tingkat wilayah. Beberapa keputusan strategis yang dihasilkan antara lain:
- Pengesahan laporan pertanggungjawaban Pj Korwil sebelumnya.
- Penetapan HIMATESIP Universitas Malikussaleh (UNIMAL) sebagai tuan rumah TW-Reg selanjutnya.
- Penunjukan HMS Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) sebagai tuan rumah Temu Keluarga (TK) FKMTSI Wilayah Aceh mendatang.
Dalam pidato sambutannya, Jaafar Husen menegaskan komitmennya untuk membawa FKMTSI Wilayah Aceh ke arah yang lebih progresif dan berdampak:
“FKMTSI adalah wujud nyata solidaritas dan semangat inovasi mahasiswa teknik sipil Aceh. Bersama, kita akan membawa forum ini menuju kejayaan yang lebih jaya, lebih progresif, dan lebih berdampak untuk pembangunan bangsa.” pungkasnya
TW-Reg XIV menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antarlembaga serta meningkatkan kapasitas mahasiswa teknik sipil sebagai agen perubahan dalam pembangunan daerah dan nasional. (*)