Disdukcapil Aceh Jaya Luncurkan Program Sigema

Aceh Jaya – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Aceh Jaya resmi meluncurkan Sistem Informasi Kependudukan Mudah dan Aman (SIGEMA) pada Jumat (22/8/2025).

Inovasi digital ini hadir untuk menggantikan layanan manual sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat dalam mengakses dokumen kependudukan secara cepat, transparan, dan efisien.

Bacaan Lainnya

SIGEMA bukan sekadar aplikasi, melainkan sebuah transformasi budaya kerja dan paradigma baru pelayanan publik.

Melalui sistem ini, masyarakat dapat mengajukan permohonan dokumen kependudukan secara daring, memantau status layanan secara real-time, mengunduh dokumen legal elektronik, hingga menerima notifikasi otomatis tanpa harus datang langsung ke kantor Disdukcapil.

“Pelayanan administrasi kependudukan adalah wajah nyata birokrasi yang paling dekat dengan masyarakat. Dokumen kependudukan seperti Kartu Keluarga (KK) dan akta kelahiran bukan hanya formalitas, tetapi menjadi kunci utama untuk mengakses layanan publik, mulai dari pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, hingga administrasi pemerintahan lainnya,” ujar Mashuri, Sekretaris Disdukcapil Aceh Jaya.

Mashuri menjelaskan, selama ini layanan administrasi di Aceh Jaya masih menghadapi berbagai kendala, seperti proses manual yang memakan waktu, antrean panjang, keterbatasan jaringan, serta jarak tempuh masyarakat desa yang jauh dari pusat layanan.

Kondisi tersebut tidak hanya memperlambat pelayanan, tetapi juga mengurangi kepuasan masyarakat dan menurunkan efektivitas kerja aparatur.

“Bagi masyarakat, hadirnya layanan digital berarti hemat waktu, hemat biaya, dan lebih transparan. Sementara bagi pemerintah, SIGEMA mampu meningkatkan efisiensi kerja, mengurangi beban administratif manual, memperkuat keamanan data, serta memudahkan pimpinan memantau kinerja melalui dashboard terintegrasi,” jelasnya.

Ia menambahkan, keberadaan SIGEMA juga sejalan dengan kebijakan nasional Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), sekaligus mempercepat reformasi birokrasi menuju pelayanan publik yang adaptif, transparan, dan akuntabel.

Lebih lanjut, Mashuri menyebutkan bahwa hasil uji coba di beberapa kecamatan menunjukkan respons yang sangat positif. Masyarakat merasa terbantu karena proses lebih cepat dan mudah. Meski demikian, tantangan masih ada, seperti keterbatasan infrastruktur internet, variasi literasi digital masyarakat, serta kebutuhan peningkatan kapasitas aparatur.

SIGEMA adalah bukti nyata bahwa birokrasi bisa berubah. Dari layanan manual yang lambat menjadi layanan digital yang cepat. Dari antrean panjang menjadi layanan daring yang transparan. Dari data tercecer menjadi basis data yang aman dan terintegrasi.

“Dengan komitmen pimpinan, dukungan lintas instansi, serta partisipasi masyarakat, SIGEMA siap menjadi model inovasi pelayanan publik di Kabupaten Aceh Jaya sekaligus inspirasi bagi daerah lain,” tutupnya. (*)

Pos terkait