Banda Aceh — Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mon Mata Kabupaten Aceh Jaya resmi menjalin kerja sama dengan Program Magister Manajemen Lingkungan, Universitas Syiah Kuala (USK), dalam pengembangan manajemen sumber daya air dan peningkatan layanan air minum.
Penandatanganan perjanjian kerja sama ini berlangsung sebagai langkah strategis memperkuat sinergi antara akademisi dan praktisi di bidang lingkungan.
Kerja sama tersebut mencakup berbagai program yang dirancang untuk memperkuat kualitas layanan, kemampuan sumber daya manusia, serta tata kelola lingkungan pada perusahaan air minum daerah.
Direktur Perumdam Tirta Mon Mata, Muhadi menyampaikan kepada awak media bahwa perjanjian ini memiliki tiga tujuan utama diantaranya :
Menjadi payung kerja sama akademik–praktik dalam bidang manajemen dan teknik lingkungan guna mendukung peningkatan layanan air minum di Perumdam Tirta Mon Mata.
Memfasilitasi kolaborasi penelitian terapan, pengembangan kapasitas SDM, pertukaran data, serta penyelenggaraan program magang dan kuliah praktik bagi mahasiswa.
Mendorong inovasi dan efisiensi operasional, sekaligus memastikan kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup dan penyediaan air minum.
Direktur Perumdam Tirta Mon Mata menegaskan bahwa kolaborasi ini diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan pengelolaan air minum di daerah, khususnya dalam peningkatan kualitas layanan dan adaptasi terhadap regulasi lingkungan yang semakin ketat.
“Kami sangat menyambut baik kerja sama ini karena akan membuka ruang inovasi dan transfer pengetahuan antara dunia akademik dan sektor pelayanan publik,” Ujar Muhadi, Kamis (20/11/2025)
“Harapan kami, hasil dari kolaborasi ini dapat meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya air serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Aceh Jaya,” pungkasnya
Sementara itu, Koordinator Program Magister Manajemen Lingkungan USK, Ichwana menilai bahwa kerja sama ini menjadi bagian penting dari kontribusi perguruan tinggi dalam pembangunan daerah, terutama melalui penerapan hasil riset dan pendampingan akademik yang berbasis keilmuan.
“Dengan adanya perjanjian ini, kedua pihak berkomitmen menjalankan program kerja yang telah disepakati secara berkelanjutan untuk mendorong pengelolaan air minum yang lebih efektif, efisien, dan berwawasan lingkungan,” tutur Ichwana. (*)
