Jantho, Bahaba.net – Penyuluh Agama Islam KUA Baitussalam, Amiruddin mengatakan dalam membina rumah tangga tidak selamanya yang ditemui adalah kesenangan. Senang dan susah bercampur serta menghiasi kehidupan suami istri. Bahkan prilaku pasangan yang tidak baik kadang lebih sering ditonjolkan dan diingat dibandingkan sikap baiknya.
“Dalam menata rumah tangga, yang diperlukan sikap saling menghargai. Kalau ada masalah, jangan egois. Kita tidak mencari siapa yang salah atau benar, tapi sedang berupaya mempertahanan rumah tangga,” ujar pria yang kerap disapa Abu Teuming saat bimbingan calon pengantin (Catin) di KUA Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu, 5 November 2025.
Pasca nikah, ujar Abu Teuming, jadilah suami dan istri yang berprestasi mempertahan rumah tangga. Untuk meraih prestasi itu, tentu caranya tidak sama, karena setiap pasangan beda karakter dan beda masalah.
“Intinya, setiap ada masalah, komunikasikan secara bijak dan mengedepankan prinsip saling menghormati,” tegasnya.
Ia menyebutkan bahwa ketampanan suami dan kecantikan istri adalah ketika usia pernikahannya tidak bertepi kecuali dengan kematian. Maka dalam rumah tangga hidupkan nuansa keterbukaan, saling hormat, saling sayang, dan saling mengalah demi keutuhan ikatan suci.
Berumah tangga, katanya, mesti mengadopsi teori bahwa masalah besar harus dikecilkan dan masalah kecil harus dihilangkan. Sehingga yang tersisa hanya cinta dan sayang.

